a IbM Teknik Budidaya Anakan Tanaman Lokal Komersial Untuk Rehabilitasi Di Hutan Adat Ghimbo Pomuan, Kampar Riau
Kata Kunci:
Hutan Adat, Lokal Komersial, HHBK, Ghimbo PomuanAbstrak
Masyarakat Hutan Adat Ghimbo Pomuan, Kampar Riau sangat menjaga hutannya. Keaneragaman hayati di hutan adat ini cukup tinggi. Masyarakat tidak diperbolehkan menebang pohon, tetapi diijinkan untuk mengambil hasil hutan bukan kayu (HHBK), berupa getah, kulit, tanaman obat, buah, rotan, dan sebagainya. Di beberapa lokasi terdapat rumpang akibat banyak pohon-pohon tumbang secara lamai. Hasil perhitungan kuisioner menunjukkan bahwa sebelum dilakukan sosialisasi dan pelatihan teknik budidaya anakan lokal komersil 42% masyarakat adat belum mengetahui cara yang baik teknik mencabut anakan alam dan 58% yang sudah tahu. Setelah dilakukan sosialisasi, pelatihan, dan praktek di lapangan, maka hasil penilaian kuisioner menunjukkan 91% sudah mengetahui teknik mencabut anakan alam dengan baik dan benar, dan hanya 9% yang belum tahu. Hal ini menujukkan bahwa masyarakat adat mengikuti kegiatan sosialisasi, pelatihan dan praktek teknik mencabut anakan alam secara baik dan benar. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa 10 bibit cabutan alami 100% hidup, artinya bahwa penanaman cabutan alami yang dilaksanakan berhasil dan 100% hidup tanpa ada yang mati. Harapannya ke depan bahwa bibit cabutan alam yang ditanam akan tumbuh subur dan mampu mengurangi rumpang dan erosi yang terjadi di Hutan Adat Ghimbo Pomuan.
Referensi
Ardini M, Marsela A, Mustika R, Subakti R, Khairani S, dan Suwardi AB.. 2020. Potensi Pengembangan Agroforestri Berbasis Tumbuhan Lokal. Jurnal Ilmu Pertanian(17(1).
Arifin Z. 2013. Potensi Pengembangan dan Strategi Usaha Agribisnis Buah Durian di Desa Tebul Timur Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamengkasan. Jurnal Ilmu-ilmu Agribisnis. Article Web. http://repository.unitri.ac.id/1801/
Hartini, A dan Suseka, S. 2016. Peran Serta dan Pemeberdayaan Mayarakat Adat dalam Pengelolaan Hutan Adat Tawang Panjang di Desa Tapang Semadak Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau. Jurnal Pekan 1(1).
Iqbal, M., dan Septina, AD. 2018. Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu Oleh Masyarakat Lokal Di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa 4(1).
Karyati., Cahyaningprasiwi, SR., dan Sarminah, S. 2021. Karakteristik Iklim Mikro Di Taman Sejati Kota Samarinda. Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterocarpa 7(1): 11-22.
Karyati., Ardianto, S., dan Syafrudin M. 2016. Fluktuasi Iklim Mikro Di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Agrifor 15(1).
Kuswandi, R., Sadono, R., Supriyatno, N., dan Marsono, D. 2019. Model Pengelolaan Hasil Hutan Kayu Oleh Masyarakat Adat: Studi Kasus Pemilik Hak Ulayat Di Kabupaten Teluk Bintuni. Jurnal Kehutanan Papuasia 1(1), 11-17. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol1.Iss1.24
Purwandari, EA., dan Hasanbahri, S. 2010. KOndisi Iklim Mikro pad berbagai Tipe Hutan Kota di Kampus Universitas Gadjah Mada. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Riau online. 2020. Jalan Panjang Pengembalian Hak Masyarakat Adat atas Hutan di Kampar Riau. Diakses pada tanggal 25 Januari 2022. https://www.riauonline.co.id/riau/read/2020/12/27/jalan-panjang-pengembalian-hak-masyarakat-adat-atas-hutan-di-kampar-riau
Simorangkir, D. 2020. Pengelolaan Hutan oleh Masyarakat Adat di Wilayah Pengelolaan Kawasan HutanPartisipatif (PKHP) Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Prosiding Simposium Internasional Jurnal Antropologi Indonesia I.
Trisnawati. 2007. Inisiatif Hutan Adat sebagai Alat Bantu untuk Menemukenali Bentuk Pengembangan Usaha Perhutanan Rakyat yang Berkelanjutan dan Berkeadilan. Jurnal Hutan Rakyat. Rev. 5(2):1-26.